Instrumen Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus

Petunjuk Pengisian:

1. Mengamati gejala-gejala yang nampak pada anak.

2. Beberapa pernyataan mungkin bisa diamati saat anak mengerjakan tugas.

3. Tiap gejala yang ditemukan diberi nilai 1; yang tidak ditemukan diberi nilai 0.

4. Jumlahkan nilai yang diperoleh pada setiap jenis kelainan/ gangguan.

5. Bandingkan jumlah nilai yang diamati dengan nilai standar.

6. Jika jumlah nilai yang diamati ≥ nilai standar, dikategorikan mengalami kebutuhan khusus.

7. Terdapat kemungkinan kebutuhan khusus ganda bahkan majemuk.

Tabel Instrumen Identifikasi

NO Gejala yang Diamati Apakah Gejala Tersebut ada?
1. Anak dengan Gangguan Penglihatan (Tunanetra)
1. Tidak Mampu Melihat
2. Kurang mampu mengenali orang pada jarak 6 meter
3. Kerusakan nyata pada kedua bola mata
4. Sering meraba-raba/tersandung waktu berjalan
5. Mengalami kesulitan saat mengambil benda kecil disekitarnya
6. Bagian bola mata yang hitam bewarna keruh/bersisik/kering
7. Peradangan Hebat pada kedua bola mata
8. Mata Bergoyang terus
9. Tidak dapat membedakan cahaya
2. Anak dengan Gangguan Pendengaran (Tunarungu)
1. Tidak Mampu Mendengar
2. Sering memiringkan kepala dalam usaha mendengar
3. Banyak Perhatian terhadap getaran
4. Tidak ada reaksi terhadap Bunyi/suara di dekatnya
5. Terlambat dalam perkembangan bahasa
6. Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi
7. Kurang/tidak tanggap bila diajak bicara
3. Anak dengan Hambatan Kecerdasan (Tunagrahita)
Ringan
1. Memiliki IQ 50-70 (dari WISC)
2. Dua kali berturut-turut tidak naik kelas
3. Masih mampu membaca, menulis, berhitung sederhana
4. Tidak dapat berpikir secara abstrak
5. Kurang perhatian terhadap lingkungan
6. Sulit menyesuaikan diri dengan situasi menggunakan isyarat dalam berkomunikasi
Sedang
1. Memiliki IQ 25-50 (dari WISC)
2. Tidak dapat berfikir secara abstrak
3. Hanya mampu membaca kalimat tunggal
4. Mengalami kesulitan berhitung sekalipun sederhana
5. Perkembangan interaksi dan komunikasinya terlamabat
6. Sulit beradaptasi dengan lingkungan baru (penyesuaian diri)
7. Kurang mampu mengurus diri sendiri karena usia
Berat
1. Memiliki IQ 25-kebawah (dari WISC)
2. Hanya mampu membaca satu kata
3. Sama sekali tidak dapat berfikir secara abstrak
4. Tidak mampu melakukan kontak sosial
5. Tidak mampu mengurus diri
6. Akan banyak bergantung pada bantuan orang lain
4. Anak dengan Hambatan Fisik dan Motorik (Tunadaksa)
Polio
1. Jari tangan kaku dan tidak dapat menggenggam
2. Terdapat bagian anggota gerak yang tidak lengkap/tidak sempurna/lebih kecil dari biasa
3. Terdapat cacat pada alat gerak
4. Sulit melakukan gerakan (tidak sempurna, tidak lentur/tidak terkendali)
5. Anggota gerak tubuh kaku/lemah/lumpuh/layu
Palsy
1. Selain Faktor polio juga ada gangguan di otak
2. Gerakan kaku, tremor(bergetar)
5. Anak dengan Gangguan Emosi dan Perilaku (Tunalaras)
Anak dengan Gangguan Perilaku
1. Suka berkelahi, memukul, dan menyerang
2. Pemarah
3. Tidak mau mengikuti peraturan
4. Merusak milik orang lain maupun miliknya sendiri
5. Tidiak Sopan, kurang ajar dan kasar
6. Tidak dapat bekerja sama, penentang, dan kurang perhatian terhadap orang lain
7. Suka Mengganggu
8. Negatifstik, gelisah, pembolos dan suka ribut
9. Suka mendominasi orang lain, mengancam, menggertak, pembohong, tak dapat dipercaya, dan suka mengeluarkan suara-suara kotor
10. Suka iri hati, cemburu, membantah
11. Ceroboh, mencuri, mengacau dan menggoda
12. Menolak mengakui kesalahan dan suka menyalahkan orang lain
13. Mementingkan diri sendiri
Anak Pencemas
1. Tegang, cemas berlebihan, terlau pemalu, suka menyendiri, tidak punya teman
2. Perasaan tertekan, sedih, merasa terganggu, sangat sensitif, mudah sakit hati, dan mudah merasa dipermalukan
3. Merasa tidak berharga, kurang percaya diri dan mudah frustasi dan sering menangis
4. Menyimpan rahasia, pendiam, dan bungkam
Anak Agresif Sosial
1. Memiliki Perkumpulan yang tidak baik
2. Mencuri bersama anak-anak lain
3. Menjadi anggota suatu geng
4. Berkeliaran sampai larut malam
5. Melarikan diri dari sekolah
Anak yang Tidak Matang
1. Kurang Perhatian, gangguan konsentrasi, dan melamun
2. Canggung, kurang koordinasi, suka bengong, dan berangan-angan lebih tinggi
3. Kurang inisiatif, pasif, ceroboh, suka mengantuk, kurang minat dan mudah bosan
4. Tidak tabah, tidak gigih mencapai tujuan dan sering gagal menyelesaikan tugas
5. Berpakaian tidak rapi
6. Anak dengan Kecerdasan Istimewa Berbakat Istimewa (CI/BI)
1. Membaca pada usia lebih muda
2. Membaca lebih cepat dan lebih banyak
3. Memiliki perbendaharaan kata yang luas
4. Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat
5. Mempunyai minat yang luas, jugaterhadap masalah orang dewasa
6. Mempunyai inisiatif dan dapat bekerja sendiri
7. Menunjukan keaslian (Orisinitas) dalam ungkapan verbal
8. Memberi jawaban-jawaban yang baik
9. Dapat memberikan banyak gagasan
10. Luwes dalam berfikir
11. Terbuka terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungan
12. Mempunyai pengamatan yang tajam
13. Dapat berkonsentrasi untuk jangka waktu panjang, terutama terhadap tugas atau bidang yang diminati
14. Berfikir kritis, juga terhadap diri sendiri
15. Senang mencoba hal baru
16. Mempunyai daya abstraksi, konseptulasi, dan sintesis yang tinggi
17. Senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan masalah
18. Cepat menangkap hubungan sebab akibat
19. Berperilaku terarah pada tujuan
20. Mempunyai daya imajinasi yang kuat
21. Mempunyai banyak kegemaran (Hobi)
22. Mempunyai daya ingat kuat
23. Tidak Cepat puas dengan prestasinya
24. Peka (sensitif) serta menggunakan firasat (intuisi)
25. Menginginkan kebebasan dalam gerakan dan tindakan
7. Anak Lamban Belajar
1. Daya tangkap terhadap pelajaran lambat
2. Mempunyai daya ingat yang rendah, umumnya cepat lupa dengan informasi baru yang diterimanya
3. Sulit berkonsentrasi, kemampuan untuk memusatkan perhatian pendek, dibandingkan dengan anak-anak lain
4. Sulit bersosialisasi dengan lingkungan
5. Sering terlambat dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik
6. Mengalami kegagalan dalam memahami pelajaran dan konsep-konsep dasar di bidang akademik
7. Mengalami kesulitan dalam mengekspresikan diri
8. Sulit mengungkapkan apa yang ingin dilakukan
9. Rata-rata prestasi belajarnya selalu rendah
10. Pernah tidak naik kelas
8. Anak Hiperaktif (GPPH)
Tidak Ada Perhatian (Inatentivitas)
1. Gagal menyimak hal yang rinci
2. Sulit bertahan pada satu aktivitas
3. Tidak mendengarkan ketika diajak berbicara
4. Sering tidak mengikuti perintah
5. Sulit mengatur jadwal tugas dan kegiatan
6. Sering menghindar dari tugas yang memerlukan perhatian lama
7. Sering kehilangan barang yang dibutuhkan
8. Sering beralih perhatian oleh stimulus dari luar
Tidak sabaran (Impulsivitas)
1. Sering menjawab sebelum pertanyaan selesai
2. Sering kesulitan menunggu giliran
3. Sering menyela pembicaraan orang lain
4. Sembrono, melakukan tindakan berbahaya tanpa pikir panjang
5. Usil suka mengganggu anak lain
6. Permintaanya harus segera dipenuhi
7. Mudah frustasi dan putus asa
Tidak Bisa Diam (Hiperaktivitas)
1. Sering menggerakan kaki atau tangan dan sering menggeliat
2. Sering meninggalkan tempat duduk di kelas
3. Sering berlari dan memanjat
4. Sulit melakukan kegiatan dengan tenang
5. Sering bergerak tanpa ia sadari
6. Sering Berbicara berlebihan
9. Anak Berkesulitan Belajar
Anak Berkesulitan Belajar Membaca (Disleksia)
1. Lambat dalam membaca
2. Kurang memahami bacaan
3. Sulit mengidentifikasi ide-ide penting dari bacaan
4. Kurang menguasai fonik
5. Bingung dengan kata yang hampir sama
6. Sulit memahami kosakata baru
7. Menolak untuk membaca
8. Bingung dengan petunjuk tertulis
Anak Berkesulitan Belajar Menulis (Disgrafia)
1. Kalau menyalin tulisan sering terlambat selesai
2. Sering salah menulis huruf b dengan p, p dengan q, v dengan u, 2 dengan 5, 6 dengan 9, dan sebagainya
3. Tulisan kurang rapi (huruf tidak jelas, penggunaan huruf kapital tidak tepat, bermasalah dengan penggunaan spasi, tulisan terlalu kecil atau terlalu besar)
4. Tulisannya banyak salah/terbalik/huruf hilang
5. Sulit menulis dengan lurus pada kertas tak bergaris
6. Kurang memahami struktur kalimat (kalimat tidak lengkap, tidak memperhatikan tata bahasa, bingung dengan kalimat majemuk)
7. Kesalahan dalam artikulasi (omisi, substitusi, transposisi)
8. Tidak mampu mencatat dengan benar dari buku ke papan tulis atau sebaliknya
9. Lemah dalam bahasa tulis, tapi baik dalam bahasa lisan
Anak Berkesulitan Belajar Berhitung (Diskalkulia)
1. Sulit membedakan tanda-tanda: +, -, x, :, >, <, =
2. Angka-angka terbalik
3. Tidak bisa mencatat dengan benar dari satu baris buku ke baris berikutnya (misalnya pada buku catatan matematika berkotak)
4. Sulit mengoperasikan hitungan/bilangan
5. Tidak bisa mamahami konsep abstrak
6. Sering salah membilang dengan urut
7. Sulit membedakan angka 9 dengan 6; 17 dengan 71, 2 dengan 5, 3 dengan 8, dan sebagainya
8. Sulit membedakan bangun-bangun geometri
9. Menunjukkan kecemasan berlebihan ketika dihadapi dengan soal matematika.
Keterampilan Bahasa Lisan
1. Tidak mampu berkonsentrasi dan memahami bahasa lisan
2. Sulit mengekspresikan ide secara lisan
3. Kata atau bagian kalimat yang diucapkan terbalik
4. Lemah dalam bahasa lisan namun baik dalam bahasa tulis
5. Sulit berbicara sesuai dengan tata bahasa
6. Sulit menyampaikan sebuah cerita sesuai urutan cerita
7. Kebingungan dengan perintah lisan
Keterampilan Belajar dan Organisasional
1. Sulit mengelola waktu (telat ke sekolah, telat mengumpulkan tugas, sulit mengatur waktu ujian, dan lain-lain)
2. Menunda pekerjaan (seperti lamban mengerjakan tugas)
3. Sulit mengulang kembali apa yang telah diajarkan
4. Sulit mengikuti perintah lisan dan tulisan
5. Tidak bisa memanfaatkan sumber belajar (seperti perpustakaan)
6. Kurang memahami arti kata-kata
7. Kurang memahami pelajaran yang diberikan
8. Kurang mampu untuk mengingat informasi auditoris
Gangguan Lain dalam Belajar
1. Partisipasi di kelas bagus, tapi hasil ujian buruk
2. Pada saat-saat tertentu sangat baik dalam melakukan sesuatu, tapi pada saat lain sangat buruk
3. Cerdik pada hari ini, tetapi sangat buruk dan lamban pada hari lain
4. Sangat baik dalam aktivitas keterampilan tangan, tetapi jelek dengan tugas-tugas akademik
5. Sering salah paham dengan lelucon
10. Anak Autis
Gangguan Komunikasi
1. Terlambat bicara, tidak ada usaha untuk berkomunikasi dengan gerak dan mimik
2. Meracau dengan bahasa yang tidak dapat dimengerti orang lain
3. Sering mengulang apa yang dikatakan orang lain
4. Meniru kalimat iklan atau nyanyian tanpa mengerti
5. Bicara tidak dipakai untuk komunikasi
6. Tidak mengerti arti dari kata-kata yang telah diucapkan
7. Sulit mengenal dan merespon dengan emosi atau isyarat sosial
8. Tidak memahami pembicaraan orang lain
9. Menarik tangan orang lain bila menginginkan sesuatu
10. Sering menunjukkan perilaku meledak-ledak
11. Sulit diajak berkomunikasi secara verbal
Gangguan Interaksi Sosial
1. Menghindari atau menolak kontak mata
2. Tidak mau menengok bila dipanggil
3. Lebih asik main sendiri
4. Bila diajak main malah menjauh
5. Cenderung menyendiri
6. Perilaku yang ditunjukkan stereotipe (berulang-ulang)
7. Sering mengabaikan situasi di sekitarnya
Gangguan Tingkah Laku
1. Asyik main sendiri
2. Tidak acuh terhadap lingkungan
3. Tidak mau diatur, semaunya
4. Menyakiti diri sendiri
5. Melamun, bengong dengan tatapan mata kosong
6. Kelekatan pada benda tertentu
7. Tingkah laku tidak terarah, mondar mandir tanpa tujuan, lari-lari, manjat-manjat, berputar-putar, melompat-lompat, mengepak-ngepak tangan, berteriak-teriak, berjalan berjinjit-jinjit.
Gangguan Dalam Emosi
1. Rasa takut terhadap objek yang sebenarnya tidak menakutkan
2. Tertawa, menangis, marah-marah sendiri tanpa sebab
3. Tidak dapat mengendalikan emosi; ngamuk bila tidak mendapatkan keinginannya
4. Kurang memiliki perasaan dan empati
5. Ekspresi emosi yang kaku
6. Tidak bisa menunjukkan perbedaan ekspresi muka
Gangguan Sensoris atau Penginderaan
1. Menjilat-jilat benda
2. Mencium benda-benda atau makanan
3. Menutup telinga bila mendengar suara keras dengan nada tertentu
4. Tidak suka memakai baju dengan bahan yang kasar
11. Anak Korban Kekerasan dan Narkoba
1. Muka Kelihatan Pucat
2. Murung, suka menyendiri, malu
3. Perhatian terhadap pelajaran berkurang
4. Tak mampu konsentrasi dalam waktu yang cukup lama
5. Dalam perawatan dirinya merasa kacau
12. Anak Dengan Gangguan Komunikasi dan Wicara
1. Sulit memahami isi pembicaraan orang lain
2. Sulit mengemukakan ide secara lisan maupun tertulis
3. Tidak lancar dalam berbicara atau mengemukakan ide
4. Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi
5. Ada gejala gagap atau gugup dalam berbicara
6. Suaranya parau/payah/aneh
7. Organ bicaranya tidak normal (misal bibir sumbing, lidak terlalu tebal, dan sebagainya)